NEGERI UJUNG UTARA

NEGERI UJUNG UTARA
PWI REFORMASI

Kamis, 21 Juli 2011

Bupati Lantik 142 Pejabat Eselon III dan IV



RANAI- Bupati Natuna Ilyas Sabli melantik 142 pejabat eselon III dan IV di gedung serbaguna komplek masjid Agung Natuna, Rabu (20/7).  Pelantikan tersebut merupakan bagian dari program 100 hari kerja dirinya sejak terpilih sebagai Bupati Natuna periode 2011-2016.

Berdasarkan surat keputusan Bupati Natuna nomor 101/BKD/2011, sebanyak 72 pejabat eselon III dan 70 pejabat eselon IV resmi menduduki jabatan baru.
Akibatnya, banyak pejabat yang kaget saat mendengar daftar namanya dipanggil dan mendapatkan kedudukan baru. Mereka  yang mendapatkan  jabatan baru ada yang sesuai dengan kinerjanya, dan ada juga yang tidak sesuai.

Pada pelantikan kali ini, bupati merombak habis seluruh pejabat struktural, mulai dari jabatan Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi hingga Camat. Kebijakan tersebut ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi bupati menuju Natuna yang sejahtera.

Saat bupati memindahkan sejumlah pejabat yang menduduki posisi strategis, suara riuh hadirin pun terdengar menggema dari dalam ruangan. Contohnya, jika sebelumnya pejabat tersebut bertugas di dinas, kemudian dipindah ke kecamatan di pulau-pulau.

" Sesuai aturan kepegawaian, pejabat yang sudah dilantik harus mematuhi perintah untuk bekerja di tempat yang baru, dan itu sudah ada pada sumpah dan janji pegawai negeri sipil (PNS)," ujar Ilyas.

Ilyas juga menyebutkan, kepada pejabat yang baru saja dilantik, supaya bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, karena bagaimanapun tugas tersebut adalah amanah dari masyarakat
dan harus dijalankan.

" Saya berharap dari semua pejabat yang baru saja dilantik supaya bisa bekerja dengan baik  dan profesional, karena saya sangat membutuhkan kerjasama agar visi misi saya untuk mensejahterakan masyarakat Natuna bisa terwujud, " katanya.

Beberapa pejabat yang dimutasi mengaku cangung menduduki jabatan baru. Pasalnya jabatan baru tersebut tidak sesuai dengan kemampuannya. Sehingga ia berencana melanjutkan pendidikan terlebih dahulu, supaya bisa beradaptasi dengan pekerjaan barunya.

" Saya awalnya menjabat sebagai Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dan jabatan baru saya sebagai Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi, maka banyak hal yang saya belum pahami sehingga mau tidak mau saya harus sekolah dulu," ujar Daeng Maryati, kemarin.

Namun demikian, lanjut Maryati, ia tetap siap melaksanakan tugas dengan jabatan barunya sebagai Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi. " Mau tidak mau ini sudah keputusan Pak Bupati, dan saya harus siap, " katanya. (leh)

1 komentar:

  1. pemerintah seharus nya memperhatikan putra daerah asli natuna..skarang mau kerja aja susah..pemerintah seharus nya memperhatikan putra daerah asli natuna..skarang mau kerja aja susah..

    BalasHapus

RSS FEED