NEGERI UJUNG UTARA

NEGERI UJUNG UTARA
PWI REFORMASI

Minggu, 24 Juli 2011

Hari Anak Indonesia :Aku inggin Ketemu Presiden

http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/07/23/aku-mau-ketemu-presiden/




Hari Anak Indonesia :Aku inggin Ketemu Presiden
“Koran koran …korannya om…korannya bu” teriak sang anak ditengah kebisingan jalan.
“Dik, saya beli korannya..ada berita apa?” sahut seorang bapak sang anak.
“Seperti biasa om…berita korupsi dan kasus Nazaruddin..ada berita tentang Presiden juga”
“ Ahh..lagi lagi tentang omong kosong, ini uangnya..ambil saja kembaliannya”
“Terimakasih om” jawab sang anak kegirangan dan kemudian kembali berjalan menawarkan koran.
Panas terik tidak menyurutkan semangatnya untuk berjualan.
Saat malam datang, sang anak itu segera pulang.
****
“Assalamualaikum Mak…Elang pulang” teriak anak kecil itu pada emaknya
“Walaikumsalam…kamu udah pulang…sana ganti dulu seragammu…kemudian bantu emak jaga warung”
“Iya mak” sahut sang anak tanpa membantah.
Sang anak langsung saja menganti seragam sekolahnya lalu kemudian menghampiri emaknya yang ada di warung.
“Lang…tadi bang Tigor bilang,kamu gak usah jualan koran dulu”
“Lho…kenapa mak?
“Bang Tigor lagi dimarihin sama LSM karena mempekerjakan anak dibawah umur”
“Aduh mak..LSM sama pemerintah cuma bisa melarang tanpa pernah memberi solusi”
“Eh..ini anak..dikasih tau malah bantah..sudah pinter apa?
“Kan tiap hari baca koran mak” jawab sang anak sambil tersenyum
“Lagipula mak..Elang kan hanya jual koran,bukan mengemis seperti teman teman di jalan”
“Awas kalo kamu sampai mengemis..emak gak ridho Lang”
****
“Bang Tigor…besok saya mau libur jualan dulu bang”
“Hei..kenapa pula kau ni Lang..pake minta libur segala?”
“Saya mau bertemu Presiden bang Tigor”
“Hahaha..jangan mimpi kau Lang..memangnya Presiden mau bertemu dengan kau”
“Lihat aja nanti bang..yang penting abang kasih ijin libur ya”
“Ok lah Lang kalo itu mau mu,tapi sekarang..kau jual dulu koran sore ini” jawab bang Tigor sambil tersenyum
Sang anak segera berlalu dengan membawa setumpuk koran.Tampak keriangan menghiasi wajahnya.
Ditawarkannya Koran kepada setiap orang yang ditemuinya sambil sesekali teriak “Saya akan bertemu Presiden”
****
“Elang…selamat ya, kamu mewakili sekolah kita untuk acara peringatan Hari Anak Nasional”
“Wah..terimakasih banyak pak guru”
“Kamu juga ikut membacakan deklarasi anak di acara nanti”
“Saya bisa ketemu sama pak Presiden ya pak guru?”
“Bisa saja..asal beliau mau menyempatkan diri hadir”
Hari itu..Elang menjadi anak yang paling bahagia di sekolah.
Tak sabar dia ingin segera pulang ke rumah untuk memberitahu emaknya tercinta.
****
“Mak !! Elang mau ketemu sama Presiden”
“Aduh Elang..pulang koq tidak ucap Assalamualaikum dulu sama emak”
“Hehehe Assalamualaikum mak”
“Walaikumsalam..ada apa ya koq anak emak girang sekali?”
“Elang mau ketemu Presiden mak..besok Elang ke Jakarta sama pak guru”
“Emak ikut senang dan bangga sama kamu Lang”
Malam harinya, sang anak tak dapat tidur.Dan sang emak hanya tersenyum memperhatikan sikap anaknya yang gelisah.
“Ayo tidur..nanti bangunnya kesiangan ..bisa bisa ditinggal sama pak guru ke Jakarta”
“Mak?”
“Apa?”
“Pak Presiden itu ganteng dan gagah ya mak?”
“Mana emak tau..kan emak belum pernah ketemu..kalo di foto sih keliatannya iya”
“Pinter juga gak mak?”
“Ya harus pinter lah kalo mau jadi presiden..kenapa emangnya?”
“Koq di Koran yang Elang baca,pak presiden itu banyak yang tidak suka?”
“Waduh..kalo urusan politik mah,emak gak ngerti Lang..sudah tidur sana”
“Iya mak”
****
Peringatan Hari Anak Nasional telah usai. Elang pulang ke rumah dengan perasaan sedih.
“Lho..pulang dari Jakarta koq malah sedih?”
“Elang gak jadi ketemu sama Presiden mak”
“Kenapa?”
“Presiden gak datang mak …kata pak guru, Presiden lagi sibuk”
“Namanya Presiden ya mesti sibuk lah ngurusin rakyat”
“Tapi Elang malu mak..mana sudah terlanjur bilang ke orang orang kalau mau ketemu Presiden”
“Gak perlu malu…lagupula kan bukan salah kamu Lang”
Sang anak masih terus bersedih. Antara kecewa,marah dan malu berkecamuk dihatinya.
Harapannya untuk bertemu Presiden yang hanya dilihatnya di koran yang dia jual tiap hari musnah.
“Sudahlah Lang…walau tidak ketemu Presiden,kan masih ada emak yang menemani kamu..yang penting kamu harus tetap rajin belajar”
Elang tersenyum lalu dipeluknya emak tercinta
”Mak…Elang sayang sama emak”
****
** Fiksi Hari Anak Nasional
sumber : http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/07/23/aku-mau-ketemu-presiden/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RSS FEED