NEGERI UJUNG UTARA

NEGERI UJUNG UTARA
PWI REFORMASI

Senin, 27 Juni 2011

Istri Mantan Kepala Densus 88 Polda Kepri Tewas




Berita mengegerkan di kepri provinsi kepri yang menjadi topik utama tiap berita portal maupun cetak istri Anggota Perwira Polisi Tewas mengenaskan seperti yang tertulis di media online batamtoday.com hari ini .


isteri perwira Polda Kepri, Putri Mega Umbu (25) dihabisi di dalam mobil dengan sebilah parang besar di depan anaknya oleh pembantunya sendiri di kawasan Telaga Punggur, Batu Besar, Batam, Sabtu malam 25 Juni 2011. Sebelum dibunuh, korban dan dua anaknya sempat mengalami penyekapan sejak Jumat hingga Sabtu malam oleh Sang pembantu yang dibantu oleh pacarnya.


Petugas Polresta Barelang dan Polda Kepri telah dilapori suami korban, Kompol Mindo Tampubolon sejak Jumat sore, mantan Wakapolres Natuna ini mengatakan, istri dan kedua anaknya pergi meninggalkan rumah sejak Jumat 24 Juni 2011 menggunakan mobil Nissan X-Trail warna hitam Nopol BP 24 PM.


Kekhawatiran Mindo semakin jadi, karena hingga Sabtu malam belum juga ada kabar tentang keberadaan isteri dan anaknya. Mindo yang kini menjabat sebagai Kasubdit II Direskrimsus Polda Kepri, menurunkan anak buahnya menyusuri pulau Batam, mulai dari kawasan Barelang sampai ke Sekupang, Nongsa, dan daerah pelosok lainya. Seluruh Polsek mendapat atensi yang sama untuk mencari keberadaan isteri dan kedua anak dari perwira polisi ini.


Namun akhirnya polisi mendapat kabar keberadaan Nisssan X-Trail Hitam Nopol BP 24 PM, yang terparkir di pinggiran hutan kawasan Telaga Punggur, Batu Besar, Batam, pada Minggu pagi pukul 09.00 WIB.


Namun Polisi terkejut hebat melihat keadaan korban yang tewas sangat mengenaskan, korban ditemukan tanpa mengenakan busana sama sekali di jok mobil bagian belakang, dan terdapat empat tusukan pada bagian perut korban, bercak darah ada dimana-mana di bagian dalam mobil.


Lebih mengenaskan lagi, di bagian jok depan, dalam keadaan terikat, anak korban, Kesia (4) terduduk pucat pasi, entah kesadisan apa yang baru dia saksikan, Kesia sampai membuang hajat di tempat duduknya, Namun tidak ditemukan keberadaan seorang lagi dari anak korban yang masih bayi.


“Ini pembunuhan sadis, kita akan cari tahu apa motif pembunuhan ini,” ujar seorang perwira polisi di Polda Kepri yang juga rekan sejawat suami korban Kompol Mindo Tampubolon.


Setelah melakukan olah TKP , kemudian petugas membawa jenasah ke RSOB untu keperliuan visum.


Wartawan batantoday yang mendatangi kediaman rumah duka di Perumahan Anggrek Mas III, Batam Center, rumah tersebut nampak kosong, walau demikian beberapa tetangga berkerumun, karena mereka juga mendapat kabar kalau tetangganya itu menghilang sejak dua hri lalu.


Diperoleh keterangan jenasah Putri Mega Umbu akan dibawa terbang ke Jakarta sore ini juga, dan nampaknya jenasah akan disemayamkan di rumah orangtuanya di Jakarta yang kabarnya juga adalah seorang perwira tinggi Polri.


Pelaku berinisla R, kini telah ditahan polisi, dan juga pacarnya berinisial U, yang turut membantu R menghabisi nyawa majikanya tersebut, demikian sumber resmi di Polresta Barelang menyebutkan.


“R dan U sudah kita tangkap dan sekarang sedang diperiksa” kata sumber kepada batamtoday Minggu 26 Juni 2011.


Tidak tertanggung beban yang menghimpit dada Kompol Mindo Tampubolon melewati detik-detik pencarian istri dan anaknya yang menghilang sejak Jumat 24 Juni 2011 hingga Minggu pagi, 26 Juni 2011.


Ketika dia kembali ke rumahnya di Perumahan Anggrek Mas III, dia tidak temukan istrinya, Putri Mega Umbu (25) dan anaknya Kesya (3), serta pembantunya Ros (22), Bahkan mobil miliknya pun, Nissan X-Trail warna hitam Nopol BP 24 PM, juga menghilang.


Sejak Jumat malam itu, maka istri, anak, dan pembantunya, dilaporkanya ke Polresta Barelang sebagai orang hilang, dan pencarian pun, termasuk mobil Mindo, dilakukan seluruh polsek yang ada dalam jajaran Polresta Barelang. Back up pun diberikan Polda Kepri, mengingat Mindo adalah Kasubdit II Krimsus Polda Kepri.


Sabtu jelang tengah malam, beban berat yang menghimpit Mindo sempat terangkat sebagian, ketika rekan-rekanya di lapangan yang melakukan pencarian mengabarkan kepada dia bahwa anaknya telah ditemukan dalam keadaan selamat. Semangat Mindo yang tadinya redup, terlihat hidup kembali.


"Saya melihat dia (Mindo, red) langsung tersenyum karena mendapat kabar anaknya selamat, dan dia menyalami saya juga beberapa rekan petugas lainya," ujar sumber yang menolak disebut namanya.


Seingat sumber, kabar gembira itu, yaitu kabar yang menyampaikan selamatnya Kesya, masuk sekitar pukul 23.30 WIB, sesaat setelah penangkapan kedua tersangka yakin Ros dan Ujang. Seperti diberitakan sebelumnya, kedua tersangka yakni Ros, pembantu korban, dan pacarnya, Ujang, dibekuk petugas ketika menginap di Hotel Bali, di kawasan Jodoh. Keduanya ditangkap di kamar 206, dan membebaskan Kesia yang disekap oleh kedua tersangka.


Kemudian Mindo pun segera menuju Polsekta Batam Kota, dimana kedua tersangka ditahan dan juga anaknya Kesia diamankan petugas. Mantan Kadensus 88 Polda Kepri ini segera saja memeluk lekat-lekat putri kesayangannya tersebut. Namun sang anak yang memang mengalami stres berat akibat peristiwa yang dialaminya, hanya dapat menangis dan menjerit-jerit.


Kesya selanjutnya dititipkan Mindo kepada salah seorang sahabat almarhumah, yang juga adalah anggota Bhayangkari Polda Kperi. Selanjutnya Mindo, yang pernah menjabat Kadensus 88 Polda Kepri kembali berkonsentrasi untuk mencari keberadaan sang istri. Kedua tersangka pun dikorek "lidahnya".


Setelah didesak untuk memberi tahu keberadaan Putri, akhirnya pada pukul 05.00 WIB, tersangka Ujang pun mengaku bahwa dia telah membunuh Putri Mega Umbu dan mayatnya dibuang di kawasan hutan di Telaga Punggur, hanya berjarak sekitar 100 meter dari pelabuhan domestik Telaga Punggur. Mengenai mobil, Ujang mengatakan, mobil diparkir tidak jauh dari Mapolsekta Nongsa.


Pada saat itulah, tangis Mindo pecah, dan dia merangkul atau persisnya bergayut kepada tiga rekannya sesama polisi, karena dia tidak kuasa menahan kepedihan mengetahui kalau istrinya telah meninggal.


"Pak Mindo, langsung merangkul kami, dia hampir jatuh, beliau begitu shock mendengar kabar istrinya telah tewas dibunuh," kata sumber, Masih kata sumber, dalam kepedihan yang sangat mendalam itu, diam-diam, salah seorang rekan mengambil pistol Mindo yang terselip di pinggang, karena khawatir Mindo tidak mampu menguasi emosinya dan menembak pelaku yang tengah diperiksa di ruang reskrim Polsekta Batam Kota.



Mendiang Putri Suka Beri Rokok Satpam, Pembantunya Jarang Keluar Rumah


Para satpam di Perumahan Anggrek Mas, khususnya di Anggrek Mas III, tidak akan melihat lagi sosok ramah dari Putri Mindo Tampubolon. Seperti diketahui, mendiang Putri meninggal dalam kondisi mengenaskan, dan rencananya siang ini, Senin 27 Juni 2011, akan diterbangkan ke Bandarlampung dari Bandara Hang Nadim, Batam.


"Ibu orangnya sangat ramah, mas, sering memberikan sekedar uang rokok kepada kita-kita petugas Satpam di perumahan ini," ujar Khairi, salah seorang satpam berusia paruh baya kepada batamtoday di pos jaganya, Senin 27 Juni 2011.


Khairi, dan para petugas Satpam, mengaku sangat terkejut mendengar berita meninggalnya Putri, istri dari Kompol Mindo Panjaitan, Kasubdit II Direskrimsus Polda Kepri. Khairi, juga mengaku benar-benar tidak tahu, kalau Putri dan anaknya, Keysa sudah menghilang sejak Jumat malam.

"Yaa, memang saya tidak melihat mobilnya sejak Jumat malam, saya pikir sedang pergi atau kemana." kata Khairi.


Warga sekitar yang ditanyai batamtoday juga mengaku, baru mengetahui kalau Putri meninggal dari berita media


Saat ditanya tentang sang pembantu di rumah Mindo Tampubolon, yang bernama Ros, Khairi mengaku tidak mengenalnya, karena yang bersangkutan jarang sekali keluar dari rumah.


"Saya dan Satpam disini kurang mengenal, karena dia jarang keluar rumah," kata Khairi. Dan menurut Khairi, Ros, berpenampilan biasa saja, tidak ada yang istimewa, juga dalam hal berbusana.


Mendiang Putri Tengah Hamil 3 Bulan
Mendiang Putri Tampubolon dinyatakan hanya memiliki seorang anak yakni Keysa berusia empat tahun hingga akhir hayatnya. Namun ternyata, di saat ajal menjemput, Putri dikabarkan tengah mengandung janin berusia tiga bulan.


"Saat ini pak Mindo dan bu Putri hanya memiliki satu anak dan sedang mengandung janin berusia tiga bulan," kata sumber batamtoday, di rumah duka Perumahan Anggrek Mas III, Senin, 27 Juni 2011.

Sumber membantah jika dikatakan dalam peristiwa pembunuhan mengerikan tersebut terdapat seorang bayi yang disebut-sebut anak dari Putri Tampubolon yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Saat terjadi penculikan yang berujung pada pembunuhan, sumber mengatakan pelaku yakni Ros dan Ujang, hanya menculik Putri bersama dengan Keysa berikut dengan mobilnya, Nissan X-Trail, BP 24 PM.

Sebagaimana diberitakan, isteri perwira Polda Kepri Kompol Mindo Tampubolon itu tewas dengan sebilah parang oleh pembantunya sendiri di kawasan Telaga Punggur, Batu Besar, Batam, Sabtu malam 25 Juni 2011.


Setelah dibunuh, korban ditinggalkan begitu saja di semak belukar di kawasan hutan tersebut, tidak jauh dari pelabuhan domestik Telaga Punggur.

Usai membunuh, pelaku yang merupakan pembantu korban membawa kabur mobil berikut Keysa (3) anak korban.


Kasus Pembunuhan Istri Perwira Polda Kepri Kedua Tersangka Dilarang Dijenguk Polisi
Entah bagaimana rasa sakit hati yang dialami tersangka Ros (22) sehingga dia rela menghabisi nyawa majikanya Putri Mega Umbu (25) dengan cara yang begitu sadis. Dan entah kekejaman seperti apa yang telah dilakukan almarhumah kepada tersangka Ros, sehingga Ros dan pacarnya Ujang (25) merasa korban harus membayarnya dengan cara seperti itu.


Seperti diberitakan, Isteri perwira Polda Kepri Kompol Mindo Tampubolon, Putri Mega Umbu (25) tewas dengan sebilah parang oleh pembantunya sendiri di kawasan Telaga Punggur, Batu Besar, Batam, Sabtu malam 25 Juni 2011.


Setelah dibunuh, korban ditinggalkan begitu saja di semak belukar di kawasan hutan tersebut, tidak jauh dari pelabuhan domestik Telaga Punggur. Korban tidak dibunuh di dalam mobil, seperti diberitakan sebelumnya, karena sesudah itu mobil korban, Niissan X-Trail warna hitam Nopol BP 24 PM, dibawa kabur oleh kedua tersangka. Kedua tersangka juga membawa kabur Kesia (3) anak korban.


Tersangka Ros dan Ujang berhasil dibekuk petugas di Hotel Bali Kamar 206, di kawasan Jodoh, pada pukul 23.00 WIB. Saat ditemukan, anak korban Kesia, nampak sangat ketakutan dan stress berat, wajahnya pucat pasi dan kondisinya kelaparan, dan pada pampersnya juga ada tinja yang belum dibersihkan.


Keterangan diperoleh menyebutkan bahwa, tersangka meninggalkan begitu saja mobil Nissan X-Trail milik korban dan selanjutnya kedua tersangka menuju hotel Bali, sebelum akhirnya berhasil dibekuk petugas.


Saat ini kedua tersangka dan barang bukti dibawa ke Polda Kepri. Pengawasan ketat dilakukan Propam Polda Kepri atas kedua tersangka. Pihak propam melarang keras kunjungan kepada kedua tersangka, termasuk anggota polisi.


"Ya, kita larang siapapun membesuk kedua tersangka, termasuk anggota polisi," kata seorang anggota propam Polda Kepri kepada batamtoday di Mapolda Kepri, Minggu 26 Juni 2011. Hal ini dilakukan, kata anggota Propam yang tak mau disebut namanya tersebut, untuk menjaga keselamatan kedua tersangka.


Belum dapat dipastikan, apakah pada hari ini juga jenazah korban akan diterbangkan ke Jakarta atau besok. Saat ini jenazah korban disemayamkan di Mapolda Kepri.


Sementara itu kedua orangtua tua korban yang terbang dari Jakarta telah sampai di Hang Nadim Siang tadi sekitar pukul 15.00 WIB, dan kini sedang meratapi nasib tragis yang dialami putrinya. Ibu korban nampak sangat terpukul, dia menangis histeris di depan jenazah putri kesayanganya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RSS FEED