Ditulis Riky Rinovsky, Jurnalis Perbatasan Indonesia
ANAMBAS- Menanggapi keluhan masyarakat Anambas terkait minimnya alat transportasi laut, pemerintah Provinsi Kepri berjanji menambah 2 armada kapal untuk membuka akses pulau pulau terisolir.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepri, Muramis mengatakan, tahun 2011 pemprov mengusulkan penambahan dua unit kapal untuk membuka akses daerah-daerah yang masih terisolir.
Penambahan ini juga didasari belum maksimalnya pemanfaatan dua kapal Pemprov Kepri, KM Gunung Bintan dan KM Trigas. Menurut Muramis, keberadaan KM Gunung Bintan dan KM Trigas sejauh ini belum maksimal karena tugasnya terbilang berat. Selain kapasitasnya terbatas, kecepatan serta frekuensi berlayarnya juga kerap dipersoalkan.
Dua kapal baru yang diusulkan, lanjut Muramis, memiliki kapasitas lebih besar, lebih representatif dan lebih cepat. Dengan demikian, frekuensi rute pelayaran bisa dilakukan paling lama setiap 6 hari sekali. Tidak seperti sekarang yang sampai 15 hari sekali.
Untuk kapal Gunung Bintan yang ada saat ini, katanya, dengan home base di Tanjungpinang, selalu menempuh rute ke Tambelan, Sintete, Serasan, Subi, Ranai, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa, Letung dan kembali lagi ke Tanjungpinang.
"Dengan satu kapal melayani rute sebanyak itu. Maka otomatis baru bisa terlayani selama 15 hari sekali. Hal inilah yang menjadi masalah bagi masyarakat Kepri. Jika usulan penambahan kapal nanti disetujui, maka jarak tempuh untuk rute itu bisa hanya 6 hari sekali. Dan ini otomatis akan membantu masyarakat Kepri,” kata Muramis, Rabu kemarin.
Adapun rute KM Trigas, sebagaimana yang dijelaskan Muramis, dengan home base di Sintete melayani pelayaran ke Tambelan, Tanjungpinang, Letung, Tarempa, Midai, Sedanau, Pulai Laut, Ranai, Subi, Serasan dan kembali lagi ke Sintete.
"Kedua Kapal tersebut, baik Gunung Bintan maupun Trigas akan tetap beroperasi. Tapi kita mengusulkan dua unit lagi. Untuk yang home base di Tanjungpinang, kita usulkan agar Pemprov membelinya," papar Muramis.
Sedangkan yang home base di Sintete, bisa dilelang melalui pihak swasta atau diusulkan ke pemerintah pusat. Mengingat, kunci utama membuka keterisoliran adalah dengan membuka jalur transportasi seluas-luasnya di daerah.
Ada tiga opsi ditawarkan untuk pengadaan kapal tersebu yaitu dengan mengusulkan ke pusat, Pemprov membeli sendiri atau melelangnya kepada pihak swasta.
Harga satu unit kapal sekitar Rp 65 miliar dan tentu membutuhkan anggaran multiyears sekitar 3 tahun.
Selain penambahan kapal, untuk transportasi laut mulai tahun 2010 Pemprov juga akan mulai merintis pembangunan dermaga di sejumlah daerah yang belum memilikinya. Terutama dermaga yang representatif dan bisa disandari kapal-kapal perintis.
Beberapa daerah yang akan dibangun dermaga kapal perintis di antaranya Natuna dan Serasan. "Semua kita rencanakan, tujuannya agar pelayanan transportasi laut di Kepri, yang notabene daerahnya kelautan bisa lebih memanusiakan manusia. Penumpang nyaman berlayar, cepat sampai tujuan dan mudah" pungkasnya. (*)
ANAMBAS- Menanggapi keluhan masyarakat Anambas terkait minimnya alat transportasi laut, pemerintah Provinsi Kepri berjanji menambah 2 armada kapal untuk membuka akses pulau pulau terisolir.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepri, Muramis mengatakan, tahun 2011 pemprov mengusulkan penambahan dua unit kapal untuk membuka akses daerah-daerah yang masih terisolir.
Penambahan ini juga didasari belum maksimalnya pemanfaatan dua kapal Pemprov Kepri, KM Gunung Bintan dan KM Trigas. Menurut Muramis, keberadaan KM Gunung Bintan dan KM Trigas sejauh ini belum maksimal karena tugasnya terbilang berat. Selain kapasitasnya terbatas, kecepatan serta frekuensi berlayarnya juga kerap dipersoalkan.
Dua kapal baru yang diusulkan, lanjut Muramis, memiliki kapasitas lebih besar, lebih representatif dan lebih cepat. Dengan demikian, frekuensi rute pelayaran bisa dilakukan paling lama setiap 6 hari sekali. Tidak seperti sekarang yang sampai 15 hari sekali.
Untuk kapal Gunung Bintan yang ada saat ini, katanya, dengan home base di Tanjungpinang, selalu menempuh rute ke Tambelan, Sintete, Serasan, Subi, Ranai, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa, Letung dan kembali lagi ke Tanjungpinang.
"Dengan satu kapal melayani rute sebanyak itu. Maka otomatis baru bisa terlayani selama 15 hari sekali. Hal inilah yang menjadi masalah bagi masyarakat Kepri. Jika usulan penambahan kapal nanti disetujui, maka jarak tempuh untuk rute itu bisa hanya 6 hari sekali. Dan ini otomatis akan membantu masyarakat Kepri,” kata Muramis, Rabu kemarin.
Adapun rute KM Trigas, sebagaimana yang dijelaskan Muramis, dengan home base di Sintete melayani pelayaran ke Tambelan, Tanjungpinang, Letung, Tarempa, Midai, Sedanau, Pulai Laut, Ranai, Subi, Serasan dan kembali lagi ke Sintete.
"Kedua Kapal tersebut, baik Gunung Bintan maupun Trigas akan tetap beroperasi. Tapi kita mengusulkan dua unit lagi. Untuk yang home base di Tanjungpinang, kita usulkan agar Pemprov membelinya," papar Muramis.
Sedangkan yang home base di Sintete, bisa dilelang melalui pihak swasta atau diusulkan ke pemerintah pusat. Mengingat, kunci utama membuka keterisoliran adalah dengan membuka jalur transportasi seluas-luasnya di daerah.
Ada tiga opsi ditawarkan untuk pengadaan kapal tersebu yaitu dengan mengusulkan ke pusat, Pemprov membeli sendiri atau melelangnya kepada pihak swasta.
Harga satu unit kapal sekitar Rp 65 miliar dan tentu membutuhkan anggaran multiyears sekitar 3 tahun.
Selain penambahan kapal, untuk transportasi laut mulai tahun 2010 Pemprov juga akan mulai merintis pembangunan dermaga di sejumlah daerah yang belum memilikinya. Terutama dermaga yang representatif dan bisa disandari kapal-kapal perintis.
Beberapa daerah yang akan dibangun dermaga kapal perintis di antaranya Natuna dan Serasan. "Semua kita rencanakan, tujuannya agar pelayanan transportasi laut di Kepri, yang notabene daerahnya kelautan bisa lebih memanusiakan manusia. Penumpang nyaman berlayar, cepat sampai tujuan dan mudah" pungkasnya. (*)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut